Angin sepoi berubah kencang
Musim panas berganti badai
Dalam dingin kuterduduk merangkul diri
Menutup muka menahan tangis
Teriakan keras mencekik leher
Menahan sesak hati yang pedih
Bayangan indah menari mengejek
Senyuman manismu berubah cibir
Tatapanmu teduh menjadi tajam
Elusan jemarimu serasa tamparan
Bisikan lembutmu terdengar caci makian
Pelukan hangat berubah dingin
Genggamanmu yang erat kini
mencengkeram jemariku
Tawamu menggelegar memekakkan telinga
Badanku tersungkur memohon cinta
Saat bertatap kau membuang muka
Jam pasir hati retak tak guna
Hati hancur meninggalkan luka
Cinta seribu tahun berlalu dalam detik
Bercampur debu terbawa angin
Tak guna diriku luluh lantak
Dalam sepi kukumpulkan sisa diri
Merias wajah bertopeng senyum
Berdiri diatas goyahnya kaki
Meremas jemari menghibur diri
Menunggu kasih baru membentuk hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar