Teriknya matahari siang mempercepat langkahku di atas hamparan daun-daun kering. Terdengar bunyi hancurnya daun menjadi serpihan kecil dan menancapkan duri di telapak kaki ku.
Ku kibaskan serpihannya yang menempel dan mencabut dirinya. Terihat hembusan angin menggangkatnya tinggi dan melayang.
Pergilah, biarlah bayanganku menemanimu dan sampaikan ceritaku pada dunia.
Kalimat inilah yang melintas dipikirkanku saat diberi tugas menulis di kelas blog.
Untuk memulai menulis terasa sulit bagi ku yang tipe pemikir. Lebih banyak pertimbangannya, mulai dari munculnya rasa takut salah dalam pengunaan bahasa dan ragu dalam penulisan. Dibutuhkan inspirasi dan referensi untuk memulainya.
Ku coba merangkai tiap huruf menciptakan susunan kalimat. Berharap, maksud dari penulisan ini bisa tersampaikan.
Samaa....ktk mau menulis kendalanya ya bgitu. Aku juga tipe pemikir. Semangaaat, mba..👍
BalasHapusHehe.. klo nga dipaksakan nga muncul tulisannya
HapusKendala aku jg ini tiap saat mulai menulis 😂 Suka dengan nama blognya.kakaaaak 🙏
BalasHapus😁 mari semangat kita belajar
HapusAku suka
BalasHapusAku suka
BalasHapusTerima kasih sudah mencoba, Mbak dan berhasil kok. 🥰
BalasHapusTernyata Mbak bisa dan akan jadi biasa dengan menulis.
Ini postingan sudah diedit, ya? Ada beberapa yang masih tertinggal editannya. Penulisan "ku, di", masih ada yang belum tepat.
Ku yang dipakai di depan kata, harus disambung.
Ku kibaskan --> Kukibaskan
Ku yang di akhir kata pun harus digabung penulisannya.
telapak kaki ku --> telapak kakiku
Ada beberapa kesalahan ketik juga, typo. Semoga ke depannya lebih teliti lagi ya, Mbak.
Mbak menulis sudah enak dibaca, mengalir lancar. Latihan terus ya, Mbak? Ngak usah takut salah. Dari kesalahan itulah kita belajar. Keep writing!
Sukaaa👍👍 kayaknya kita mirip deh atau saya yang merasa sama hihiii
BalasHapus