Di kabupaten tanah karo sumatera utara yang dikelilingi bukit dan gunung berapi membuat tanah sekitarnya subur. Umumnya masyarakat sekitar menanam sayur dan buah-buahan. Berdasarkan cerita orang-orang tua, acara kerja tahun diadakan untuk menyambut datangnya musim panen raya. Sebagai wujud rasa syukur akan hasil panen yang melimpah tiap desa bergiliran merayakan acara kerja tahun. Hal ini dimaksudkan supaya saudara yang tinggal di lain desa dapat bergantian berkunjung dan bersilahturahmi. Untuk itu makanan lemang pulut (beras ketan putih) menjadi makanan ciri khas yang disediakan tuan rumah dalam acara kerja tahun.
Memasaknya juga bersama beberapa keluarga untuk meningkatkan rasa gotong royong. Selain itu yang memiliki anak gadis dan bujang yang pulang dari merantau kegiatan ini dipergunakan untuk saling bertukar cerita dan mencari jodoh.
Dalam pembuatan lemang bahan yang dibutuhkan sebagai berikut;
Beras ketan putih di cuci bersih kemudian beras ketan direndam air biasa selama 3-5 jam supaya beras lebih cepat lembut.
Kelapa tua yang diambil santan kentalnya dengan tujuan ketan menjadi lemak dan terasa gurih
Haluskan merica hitam dan garam. Merica hitam selain harum juga diartikan untuk menghangatkan badan.
Kunyit dihaluskan selain untuk mempercantik warna lemang juga sebagai antibiotik badan.
Bambu muda diameter kurang lebih 5 cm dengan panjang sekitar 50 cm. Dibersihkan bagian dalamnya supaya tidak meninggalkan serbuk bambu yang menyebabkan gatal. Bambu dicuci bersih kemudian di jemur.
Daun pisang di jemur dibawah terik matahari supaya tidak keras. Ini untuk memudahkan saat memasukkannya ke dalam bambu tidak mudah robek.
Setelah beras ketan di rendam buang airnya lalu masukkan santan. Kemudian masukkan bumbu yang dihaluskan dengan cara memakai saringan supaya bumbu yang kasar tidak bercampur dengan beras ketan.
Selanjutnya siapkan bambu yang sudah dimasukkan daun pisang. Masukkan beras ketan ke dalam bambu hingga terisi setengah bambu dan masukkan sisa santannya. Lalu tutup bambu dengan gulungan daun pisang.
Lemang siap dibakar dekat bara api. Untuk membakarnya butuh waktu beberapa jam. Supaya tidak gosong maka bambu sesekali diputar supaya beras ketan di dalamnya masak merata.
Memakan lemang akan terasa enak bila dicelupkan dalam larutan gula merah yang dicairkan. Saat berkunjung maka tuan rumah akan memberikan buah tangan berupa lemang dan larutan gula merah yang manis untuk dibawa pulang. Ini sebagai simbol peringatan bahwa silahturahmi terasa indah (rasa manis dari gula merah) dan kekeluargaan akan selalu merekat (lengket seperti ketan) walaupun tinggal berjauhan. Berharap tahun depan dapat kembali menjalin silaturahmi.
dulu waktu di medan paling suka makan lemang...wah jadi kepengen lagi
BalasHapusDetail beserta kiat2nya, buat yg awam kyk aku mudah mengerti .
BalasHapusPasti wangi bangeth hasilnya. Btw mba, maaf saran saja...mgkn font bisa diubah. Agak kesulitan membaca font berukir seperti ini 🙏🙏🙏
BalasHapusWah ciamik nih, jadi penasaran rasanya lemang pulut seperti ini. Lemang yang aku kenal biasanya disajikan gurih, bukannya manis. Apalagi perpaduan manis gurih ditambah lada hitam. Hmm.. sepertinya enak
BalasHapus