Jalan pagi
Berat rasanya membuka kelopak mata ini
Susah payah ku tarik badanku berdiri
Berat badan ini menuntutku untuk jalan pagi
Tanpa alas kaki kuinjak dinginnya aspal basah bermandikan embun pagi
Terasa tarikan nafas yang berat disetiap langkahku
Ku terhenti, ku lihat burung, ayam, kucing dan anjing memandangku sambil tersenyum mengejek
Dengan cepat kulangkahkan kakiku
Tak ku hiraukan hembusan angin pagi memainkan rambutku
Ku ingin menuju sinar berwarna merah sang surya yang terpancar di antara gunung
Sinar hangatnya mulai terasa di pipiku
Kakiku terhenti tak sanggup melangkah lebih jauh
Tak terasa berapa jauh sudah berjalan
Keringat mulai berjatuhan membasahi badan
Inilah tandanya aku harus kembali pulang
Aku suka, puisinya bercerita
BalasHapus