Pengikut

Jalan pagi

 

Jalan pagi 




Berat rasanya membuka kelopak mata ini 

Susah payah ku tarik badanku berdiri

Berat badan ini menuntutku untuk jalan pagi

Tanpa alas kaki kuinjak dinginnya aspal basah bermandikan embun pagi

Terasa tarikan nafas yang berat disetiap langkahku 

Ku terhenti, ku lihat burung, ayam, kucing dan anjing memandangku sambil tersenyum mengejek 

Dengan cepat kulangkahkan kakiku

Tak ku hiraukan hembusan angin pagi memainkan rambutku

Ku ingin menuju sinar berwarna merah sang surya yang terpancar di antara gunung 

Sinar hangatnya mulai terasa di pipiku

Kakiku terhenti tak sanggup melangkah lebih jauh

Tak terasa berapa jauh sudah berjalan

Keringat mulai berjatuhan membasahi badan 

Inilah tandanya aku harus kembali pulang 


1 komentar: